Monday, April 4, 2016

Kill Yourself

Dear: My Blog

Munafik jika berakhirnya hubungan asmara membuatmu lebih baik karena bisa menatap masa depan dan mendapatkan pasangan yang lebih baik. Hal ini omong kosong dan tak seperti yang aku rasakan. Aku hampir gila, setiap malam menjelang tidur merupakan saat-saat terburuk yang pernah kulalui. Penyesalan, putus asa, dan depresi mengganggu indahnya masa istirahatku.

Tahukah kalian tentang vokalis band grunge terpopuler, Kurt Cobain yang depresi hingga akhirnya bunuh diri di tahun 1994? Awalnya aku kira hal gila semacam itu hanya dilakukan oleh manusia-manusia gila. Dan nyatanya sekarang aku tau alasan dia melakukan itu. Hidupnya benar-benar sengsara dan dirinya tak mampu menyelesaikannya. Dan satu kutipan dirinya yang paling jujur adalah "I Hate myself and I Want to die" (Aku membenci diriku dan aku ingin mati.) Hal inilah yang menghantuiku sekarang.

Hal-hal gila pernah bermunculan dari benakku. Aku memiliki sepapan CTM dan sepapan Antimo. Bagaimana jika aku menelannya sekaligus pasti keesokan paginya akan keluar buih dari mulutku dan masalah ngeri ini berakhir. Kemudian aku mempunya pisau cukur untuk membentuk alis, dan menggunakan itu untuk memotong nadi? (Sepertinya opsi pertama lebih baik :) ). Dan setelah itu orang-orang akan mengatakan, "Dasar cewek gila, konyol sekali bunuh diri karena cintanya yang tak kesampaian. Dia kira lelaki cuma ada satu, dia tak memikirkan masa depan itu masih panjang, dia tidak ini, dia tidak itu, dia sangat ini, dia sangat itu, dia bla bla bla bla........." Shit. Aku tak peduli kalian mau bilang apa, aku kan sudah mati emang aku bisa tau apa yang kalian omongkan. Hahaha!

Syukurnya, sampai saat ini aku mampu menahan pikiran-pikiran gilaku. Aku berusaha membayangkan wajah Mamaku yang sangat bangga akan aku dan ya, aku pikir aku bias mencari kegiatan lain yang mampu menenangkanku walaupun setelahnya tetap saja aku merasa menderita. Aku berpaling memainkan Ukulele, bernyanyi sekencang-kencangnya, nonton film kartun, mendengarkan musik, membaca, dll, dll.

Dan disaat hatiku sedang berantakan tak karuan seperti ini, bos di tempat kerjaku menambah persentase frustasiku. Aku harus menyelesaikan materi untuk libur sekolah siswaku, belajar untuk IELTS Test, mengajar anak-anakku yang kadang nakalnya bukan main. Tidakkah dia tau, mengajar saja sudah buat aku stress, tetapi yang dia lakukan adalah menambah-nambah bebanku. Dia memintaku untuk menyusun sebuah BUKU PELAJARAN. OMG, kau pikir aku seorang Profesor?

Aku tak tau bagaimana untuk melewati hidup ini, tetapi yang aku mau semoga aku bias bertahan dan tidak mati. AMIN

No comments:

Post a Comment