Tuesday, May 31, 2016

Biasa-biasa Saja

Hiduplah seorang gadis yang bernama Gadis. Si gadis ini tidak memiliki apapun yang istimewa dalam hidupnya. Wajahnya sangat biasa sekali, otaknya lebih biasa lagi dibandingkan wajahnya. Dia hidup jauh dari keluarga dan teman. Dia tinggal sendiri disebuah kamar yang juga sangat biasa. Selain wajah, otak dan tempat tinggal yang biasa dia juga memiliki uang yang sangat-sangat biasa. Dia tak bisa berhenti bekerja selama apapun jika tidak ingin menambah daftar utang. Semua keluarganya seperti dirinya, biasa dan hidup dengan cara yang sangat biasa. Keluarganya sama seperti dirinya, tak ada deposito tak ada warisan dan tak ada sesuatu yang bisa mengurangi kadar biasa-biasa saja.

Si gadis tak ingin otaknya selalu berukuran biasa dan isinya juga biasa. Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sebuah kampus yang sama biasanya dengan kehidupannya. Ruangan yang biasa-biasa saja, pelajaran yang biasa-biasa saja dan dosen yang juga biasa-biasa saja. Tetapi uang kuliahnya sungguh luar biasa (bagi si gadis). Ia bekerja di sebuah restoran untuk bisa membiayai kehidupannya dan membayar uang kuliahnya. Pekerjaan di restoran memberikan gaji yang biasa-biasa saja kepada si gadis walaupun capeknya sungguh luar biasa. Dia harus pulang tengah malam dan bangun pagi untuk memenuhi aktivitas yang harus dikerjakan olehnya hari itu. Di kampus ia merasakan kantuk yang luar biasa dan sepulang kuliah ia bisa tidur siang walaupun waktu untuk merebahkan diri sangat luar biasa singkatnya.

Di hari libur, baik kuliah maupun bekerja si gadis biasanya merenungkan kehidupannya. Walaupun semua yang dia kerjakan adalah biasa-biasa saja tetapi semangat yang ada di dalam dirinya benar-benar luar biasa. Si gadis bermimpi suatu saat hidupnya yang sangat biasa akan berubah menjadi luar biasa. Tetapi, beberapa waktu berlalu setelah si gadis betul-betul menikmati kehidupannya ia mendapatkan cobaan yang luar biasa. Dia dipecat dan harus menangisi kehidupan pahitnya dengan luar biasa sedihnya. Dia bingung harus berbuat apa. Dia tak punya tabungan sedikitpun untuk melanjutkan mimpinya. Dia hanya memiliki satu bulan gaji untuk makan dan bayar uang kuliah. Dia bingung. Tetapi semangatnya yang luar bisa kembali membawanya pergi dari rasa sedihnya dan mulai mencari pekerjaan baru.

Si gadis sudah mencoba semampu yang ia mampu. Namun sekian banyak waktu yang sudah dilewati, ia tak mendapatkan pekerjaan apapun. Ia tak punya kamar lagi untuk tidur, jika ia membayar satu kamar ia bisa-bisa tak punya uang lagi. Akhirnya dengan melupakan semua gengsi, si gadis menumpang beberapa waktu hingga hidupnya normal kembali. Ia sungguh merindukan kehidupannya yang sungguh biasa. Ia merindukan lelah namun semangat kembali.

Pada suatu malam, tak sengaja si gadis meminta pekerjaan kepada sahabat lamanya. Ia mendapat pekerjaan disebuah warung internet dengan gaji yang dibawah biasa-biasa saja dan jam kerja yang begitu menyiksa. Dia tak pernah jaga malam sebelumnya. Si gadis harus berkerja dari jam 23.00-7.00. Awalnya ia merasa berat. Tetapi ia menganggap dirinya pindah ke Negara yang perbedaan waktunya delapan jam, sehingga ia menjalaninya dengan biasa-biasa saja.

Suasana disana sungguh pilu, walaupun pekerjaannya hanya surfing di dunia maya. Tetapi si gadis merasa tak nyaman. Ia letih, matanya ngantuk dan tubuhnya kedinginan. Ia merindukan tempat tidur yang hangat walaupun tempat tidur itu adalah tempat tumpangan. Namun, beginilah kehidupan yang harus dilalui si gadis. Kemudian, beberapa waktu berlalu ia berjumpa dengan seorang lelaki yang akhirnya merubah hidupnya. Ia berhasil menemukan cintanya. Si gadis tak penah merasa sesempurna ini sebelumnya.

Cinta dan rezeki datang bersamaan. Ia mendapatkan pekerjaan yang walaupun masih biasa tetapi sungguh membuatnya bahagia. Ia berhasil bekerja menjadi seorang guru yang bekerja hanya siang hari sampai malam dan tak perlu begadang lagi. Si gadispun tak perlu merasa lelah seperti di restoran dulu. Si gadis dan pacar gantengnya berjalan beriringan, saling membantu dan menguatkan dalam menjalani kehidupan. Suka dan duka mereka lalui bersama.

Namun, awan kelam kembali menutupi cahaya si Gadis. Dia memutuskan untuk berhenti berjalan bersama dengan pacarnya yang kali ini tidak biasa. Dia memutuskan untuk berjalan sendiri. Tetapi sekarang harinya benar-benar kelabu dan kesedihan tak pernah berhenti mengusik hari-harinya. Biasa sebentar kemudian sedih luar biasa setelahnya. Apakah si Gadis benar-benar selemah ini?? Tidak. Dia hanya ingin membiasakan diri tanpa pacar gantengnya dan berharap akan ada saat nya cahayanya bersinar terang kembali tanpa ada yang bisa mengambilnya dari si gadis. SEKIAN

2 comments: