Wednesday, April 27, 2016

Sudah Tibakah Waktunya?

Dear: My Greatest Blog

Waktu berlalu bagaikan seekor cheetah yang mampu berlari ribuan kilometer per jam, sangat cepat. Belakangan ini adalah hari terberat dalam hidupku dan aku sudah dengan jelas menuliskan alasannya dalam postingan terakhirku.

Minimal 3 malam dalam seminggu, aku harus menangis seperti orang gila karena bersedih tak bisa lagi bersama dengannya. Wow, sungguh tak terkira rasa sedihnya.

Tetapi hari ini, rasa sedihku karena faktor lain telah mengalahkan rasa sedih-sedih sebelumnya dan sepertinya mulai membuka mataku. Hari ini, tepat pukul 9.32 WIB aku melihat dengan jantung yang hampir saja copot nama-nama calon penerima beasiswa yang tertera di papan pengumuman. Awalnya aku bahagia melihat namaku tertera ditempat itu dan berekspektasi bahwa aku lulus, ternyata setelah melihat keterangan selanjutnya aku melihat tulisan TIDAK LULUS.

Hm, semangatku buyar.

Aku bersedih dan bersedih, tetapi setelah beberapa menit tiba-tiba saja aku merasa mendapatkan sesuatu yang baru. Wow, aku bersedih karena alasan lain! aku senang tidak harus selalu bersedih karena masalah asmara, putus cinta dan tetek bengeknya. Aku bisa merasa seperti orang normal lagi.

Dan sekarang aku mendapatkan sebuah pencerahan. Kalau aku gagal mendapatkan cinta, kenapa aku tak berusaha mendapatkan sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat dan tentunya bisa membanggakan orangtuaku.

Aku ingat, semasa pacaran banyak hal yang sudah aku lupakan. Dan tentu saja kalian tau bahwa selain perasaan bahagia dan berbunga-bunga kalian pasti memiliki satu perasaan bersalah dan sungguh ingin mengakhirinya. Itulah dilematika pacaran. Dan jujur saja mungkin, aku belum terlalu matang dalam urusan yang seperti ini. Baiklah, chit chat tentang pacaran sudah dulu, sekarang saatnya aku mengutarakan beberapa keinginanku.

Kalau aku tidak bisa mendapatkan hati seorang yang kucinta, bolehkah aku mendapatkan/menggapai cita-citaku?
Aku ingin sekali pergi keluar negeri khususnya(USA, Australia, California, Forks) pokoknya yang ada bule-bule mancung yang bukan area mata sipit dan kulit sawo matang. Aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku ke Negara ini walaupun aku tau bahwa aku tak pintar-pintar sekali di bidang akademik tetapi setidaknya aku masih bisa menanyakan alamat kepada para bule jika suatu waktu aku tersesat. Hihihi.

Bolehkah aku meminta setinggi ini walaupun aku tau yang ku lakukan setiap hari dirumah hanya nonton film hasil download gratis dan bermain ukulele serta tidur selama yang aku mau? Bolehkah wanita yang selalu patah hati ini, meminta agar diberi kesempatan untuk menjajaki tempat yang lebih luas hanya untuk impian sederhana membanggakan orangtua?

Bolehkah?

Sunday, April 10, 2016

Sadness



Sunday, 10 April 2016
Dear  :You
         
          Tak tau hantu apa yang ada di hatiku hingga aku mengucapkan kata yang teramat mengacaukan hidupku saat ini. Kenapa aku harus memutuskan untuk pergi dari kehidupan lelaki yang sangat aku cintai. Sungguh, kenapa takdir ini kejam sekali membiarkanku mengucapkan kalimat sampah itu. Aku sungguh menyesal. Kenapa disaat itu, malaikat tak datang dan membuatku bisu beberapa waktu hingga hatiku kembali normal dan tak sempat mengucapkan kata-kata itu.
          Taukah kau, aku selalu merasakan kesedihan dimulai dari hari pertama aku mengucapkan kalimat sampah itu hingga saat ini. Kenapa aku harus sebodoh itu, dasar wanita tak berguna. Sudah berapa kali aku meyakinkan diriku untuk merelakan kau pergi dari hidupku dan berhenti menjadi orang yang spesial di hidupku. Tetapi aku gagal sebanyak aku berusaha.
          Aku sudah meminta maaf  kepadamu dan meminta mu untuk menerimaku kembali. Mari kita memulai kisah baru yang jauh lebih indah tetapi kau menutup hatimu untukku. Aku berusaha dan selalu berusaha. Aku mengabaikan harga diriku, membuang segala gengsiku dan berharap sebanyak-banyaknya agar kau memaafkanku dan bisa mencintaiku lagi.
          Tetapi aku tak bisa mendapatkannya. Kau tak mau lagi tertawa bersamaku, tak mau lagi membuatku begitu gembira menunggu saat-saat aku bisa bertemu denganmu. Sekarang yang ada hanya rasa sakit yang menggangguku setiap detik aku bernafas. Tapi tak apa, setidaknya rasa sakit ini membuatku mengerti bahwa aku sungguh mencintaimu.
          Aku tak tau apa yang akan terjadi setelah ini. Aku tak tau, namun jika sedih inipun tak kunjung pergi aku akan sangat bahagia karena aku yakin hatiku masih dan akan selalu tinggal dihatimu.

(* Dari seorang wanita yang tak akan lelah menanti cinta sejatinya)

Monday, April 4, 2016

Kill Yourself

Dear: My Blog

Munafik jika berakhirnya hubungan asmara membuatmu lebih baik karena bisa menatap masa depan dan mendapatkan pasangan yang lebih baik. Hal ini omong kosong dan tak seperti yang aku rasakan. Aku hampir gila, setiap malam menjelang tidur merupakan saat-saat terburuk yang pernah kulalui. Penyesalan, putus asa, dan depresi mengganggu indahnya masa istirahatku.

Tahukah kalian tentang vokalis band grunge terpopuler, Kurt Cobain yang depresi hingga akhirnya bunuh diri di tahun 1994? Awalnya aku kira hal gila semacam itu hanya dilakukan oleh manusia-manusia gila. Dan nyatanya sekarang aku tau alasan dia melakukan itu. Hidupnya benar-benar sengsara dan dirinya tak mampu menyelesaikannya. Dan satu kutipan dirinya yang paling jujur adalah "I Hate myself and I Want to die" (Aku membenci diriku dan aku ingin mati.) Hal inilah yang menghantuiku sekarang.

Hal-hal gila pernah bermunculan dari benakku. Aku memiliki sepapan CTM dan sepapan Antimo. Bagaimana jika aku menelannya sekaligus pasti keesokan paginya akan keluar buih dari mulutku dan masalah ngeri ini berakhir. Kemudian aku mempunya pisau cukur untuk membentuk alis, dan menggunakan itu untuk memotong nadi? (Sepertinya opsi pertama lebih baik :) ). Dan setelah itu orang-orang akan mengatakan, "Dasar cewek gila, konyol sekali bunuh diri karena cintanya yang tak kesampaian. Dia kira lelaki cuma ada satu, dia tak memikirkan masa depan itu masih panjang, dia tidak ini, dia tidak itu, dia sangat ini, dia sangat itu, dia bla bla bla bla........." Shit. Aku tak peduli kalian mau bilang apa, aku kan sudah mati emang aku bisa tau apa yang kalian omongkan. Hahaha!

Syukurnya, sampai saat ini aku mampu menahan pikiran-pikiran gilaku. Aku berusaha membayangkan wajah Mamaku yang sangat bangga akan aku dan ya, aku pikir aku bias mencari kegiatan lain yang mampu menenangkanku walaupun setelahnya tetap saja aku merasa menderita. Aku berpaling memainkan Ukulele, bernyanyi sekencang-kencangnya, nonton film kartun, mendengarkan musik, membaca, dll, dll.

Dan disaat hatiku sedang berantakan tak karuan seperti ini, bos di tempat kerjaku menambah persentase frustasiku. Aku harus menyelesaikan materi untuk libur sekolah siswaku, belajar untuk IELTS Test, mengajar anak-anakku yang kadang nakalnya bukan main. Tidakkah dia tau, mengajar saja sudah buat aku stress, tetapi yang dia lakukan adalah menambah-nambah bebanku. Dia memintaku untuk menyusun sebuah BUKU PELAJARAN. OMG, kau pikir aku seorang Profesor?

Aku tak tau bagaimana untuk melewati hidup ini, tetapi yang aku mau semoga aku bias bertahan dan tidak mati. AMIN